Off-press.org – Peristiwa pelarangan security untuk penyandang disabilitas pengguna kursi roda untuk masuk ke GBK. Dimana video rekaman tersebut ternyata viral lewat akun Instagram koalisi pejalan kaki. Video tersebut langsung viral dan menuai begitu banyak komentar dari kalangan netizen. Setelah 12 jam di unggah konten ini sudah mendapatkan 1.834 like dan banyak komentar. Terlihat dari dua orang yang terlibat dari percakapan. Pertama seorang pria disabilitas penggunaan kursi roda berkaos hitam dan juga berkacamata.
Kedua, seorang pria petugas GBK pengguna topi hitam dan rompi warna orange. Lokasinya berada di depan gerbang stadion GBK. Dimana nampaknya beberapa security di sekitar dua orang yang sudah terekam. Suasana ini terlihat sudah gelap tanda malam hari. Pria perekam v9deo yang sempat mengucapkan satu kata. “Ini yang berkursi roda di GBK nggak boleh masuk,” kata perekam video seperti yang dilansir dari sumber berita Detikcom.
Duduk perkaranya, petugas melarang pengguna kursi roda masuk ke dalam sebuah lingkaran stadion GBK karena kursi rodanya dikategorikan sebagai alat beroda sama seperti sepeda dan skuter. Tentu saja hal ini merupakan diskriminasi untuk para pengguna disabilitas. Petugas mensyaratkan dengan pengguna kursi roda untuk bisa masuk GBK yang asalkan didampingi oleh orang lain. Pengguna kursi roda tersebut.
Tidak bisa menerima karena pengguna kursi roda karena bukanlah orang sakit melainkan penyandang disabilitas. Jadi, tidak semua para pengguna kursi roda perlu memperbolehkan pengguna kursi roda masuk ke dalam gerbang lingkaran luar stadion GBK. Pendiri sekaligus Koordinator Koalisi Pejalan Kaki, Alfred Sitorus yang menjelaskan peristiwa itu terjadi yang tengah diperbincangkan di media sosial Instagram dan menuai banyak respon.
Direktur Utama Minta Maaf Soal Larangan Penyandang Disabilitas Masuk Ke GBK
Dalam unggahan Instagram tersebut menganalogikan GBK yang sudah kena kartu merah oleh penyandang disabilitas lantaran tidak begitu inklusif oleh penyandang disabilitas. Seperti video yang viral adanya larangan masuk ke GBK yang dilakukan security GBK. GBK identik dengan kegiatan menonton pertandingan sepakbola. Maka, analogi yang menarik yakni kartu merah bagi pengguna pelanggaran yang berada di lingkungan GBK.
Apalagi GBK pernah menjadi arena Asian Para Games 2018, Alfred memaklumi petugas yang melarang pengguna kursi roda masuk karena dengan kemungkinan besar petugas tersebut memang tidak pernah dibekali pelatihan untuk hadapi kaum disabilitas.Tetapi kini sudah ada permintaan maaf dari Direktur Utama Gelora Bung Karno, Adi Kusumo meminta maaf atas beredaranya video petugas keamanan atau sekuritinya yang menghalangi pengguna kursi roda masuk ke area GBK.
“Jadi mengenai akses disabilitas di GBK, kami selaku manajemen itu sebenarnya sangat memperbolehkan disabilitas itu berada di GBK, dan boleh memasuki kawasan atau venue,” kata Adi kepada para media, seperti yang dilansir dari sumber berita Detikcom. Dimana adi juga mengaku kalau dirinya akan mengevaluasi para sekuriti. Bahkan lanjut pernyataan Adi sekuriti yang ditindak tegas oleh manajemen.
Sikap security yang melarang penyandang disabilitas tersebut merupakan sebuah hal yang bakal dievaluasi. Ketidak Mengertiannya dia bisa mengenai adanya roda masuk kedalam itu yang sebenarnya untuk sepeda, sepatu roda, skuter maupun hal yang bisa bahayakan pejalan kaki maupun pengunjung lainnya yang sedang berolahraga di dalam GBK. Adi kembali menekankan akan keterbukaan GBK pada semua pihak tanpa terkecuali, termasuk sebagai kaum disabilitas.
Direktur utama GBK meminta maaf atas perlakukan sekuriti seperti di dalam video yang beredar. Sebetulnya untuk disabilitas yang sangat-sangat diperbolehkan, Direktur Utama tersebut menerangkan manajemen GBK berupaya menghubungi pengguna kursi roda yang sempat dihalangi masuk. Bersamaan dengan momennya tersebut. Adi kembali menekankan kalau GBK terbuka untuk seluruh masyarakat, tidak terkecualikan penyandang disabilitas.
Dirinya terus untuk kembali meminta maaf atas kejadian yang satu ini, karena kejadiannya pun sangat mengejutkan beberapa pihak. Hal ini memang sangat disayangkan kalau sekuriti melarang pengguna kursi roda memasuki GBK. Dimana Direktur utama pun berjanji akan membenahi jajaran internalnya. Pada dasarnya oknum yang menghalangi pengguna kursi roda tersebut bisa masuk ke GBK tidak mewakili sikap manajemen.