Off-press.org – Berita terkini, pemimpin terguling Myanmar, Aung San Suu Kyi telah dijadwalkan menjalankan sidang perdananya di pengadilan pada hari Senin 14 Juni 2021 kemarin. Sidang Suu Kyi pertama ini akan diadili dengan tuduhan melanggar peraturan pembatasan perihal pandemi virus corona COVID-19 ketika berkampanye buat pemilihan umum yang dimenangkan oleh partainya tersebut, Liga Nasional Demokrat / NLD pada bulan November 2020 silam. Suu Kyi digulingkan oleh militer Myanmar dengan melalui sebuah kudeta yang digelar pada tanggal 1 Februari dilansir dari AFP. Selain itu, Aung San Suu Kyi didakwa sudah mengimpor radio panggil alias walkie talkie secara ilegal. Tim kuasa hukumnya menyampaikan kalau mereka akan memaksimalkan saki-saksi serta fakta hukum buat membebaskan Aung San Suu Kyi.
Dimana, mereka yang cuma diizinkan dua kali bertemu dengan Aung San Suu Kyi sejak diposisikan sebagai tahanan rumah berharap sidang Suu Kyi bisa segera selesai pada tanggal 26 Juli 2021 mendatang. “Kita mengharapkan yang terbaik, tapi mempersiapkan buat yang terburuk,” tandas pengacara Suu Kyi, Khin Maung Zaw menjelang sidang dilansir dari CNNIndonesia.com. Kalau misalnya seluruh tuduhan terbukti di dalam pengadilan, maka Aung San Suu Kyi terancam hukuman penjara lebih dari sepuluh tahun.Terhadap situasi yang terjadi, Koordinator Jaringan ASEAN Alternatif di Myanmar, Debbie Stothard menyatakan patut buat mencurigai junta militer yang pada saat ini dipimpin oleh Jenderal Min Aung Hlaing yang mau mengurung rezim sipil dengan memakai perangkat hukum apa saja.
Pengadilan mendengarkan kesaksian pertama terhadap pemimpin sipil yang digulingkan Myanmar Suu Kyi pada hari Senin 14 Juni 2021 kemarin setelah lebih dari empat bulan kudeta militer. Junta sudah menuduh Aung San Suu Kyi terhadap sejumlah kasus dari menerima 11 kg emas dengan secara ilegal, sampai melanggar hukum kerahasiaan era kolonial. Senin 14 Juni 2021 kemarin, tim pembelanya akan memeriksa sejumlah saksi terhadap tuduhan yang dilontarkan oleh Aung San Suu Kyi secara ilegal yang mengimpor walkie-talkie sampai melanggar aturan pembatasan virus COVID-19 selama pemilu pada tahun lalu yang dimenangkannya dan Partai NLD. Pengacaranya yang sudah diizinkan buat bertemu dengannya cuma dua kali sejak dia diposisikan di bawah tahanan rumah.
Kasus terpisah yang dijadwalkan dimulai pada tanggal 15 Juni 2021, dimana dia terdakwa dengan penghasutan bersama dengan presiden. Sebelumnya Aung San Suu Kyi menghabiskan lebih dari 15 tahun dibawah tahanan rumah selama pemerintah. Pada hari Kamis 10 Juni 2021 kemarin dia kembali dituduh sudah melakukan korupsi tambahan menerima uang tunai sekitar 600.000 dolar AS secara ilegal. Pengacaranya yakni Khin Maung Zaw sontak menepis tuduhan tersebut yang bisa mengakibatkan Aung San Suu Kyi dihukum penjara sangat lama. Dia menyebutkan tuduhan tersebut tidak masuk akal sama sekali. “Ada latar belakang politik yang enggak terbantahkan buat menjauhkannya dari panggung negara serta mencoret prestasinya,” tandas Khin Maung Zaw dilansir dari AFP pada pekan lalu.
“Itulah salah satu alasan buat menjauhkannya dari adanya panggung negara,” sambung Pengacara dari Aung San Suu Kyi, Khin Maung Zaw dilansir dari AFP pada pekan lalu. Myanmar sendiri sudah masuk ke dalam ‘bencana hak asasi manusia’ semenjak kudeta, kepala hak-hak asasi manusia PBB Michelle Bachelet menyatakan pada hari Jumat, kepemimpinan militer ‘bertanggung jawab terhadap krisis. Bachelet pun mengecam penangkapan besar-besaran terkait jurnalis, aktivis, serta penentang rezim. Setidaknya ada 4.804 orang yang masih berada di dalam penahanan secara sewenang-wenang dilansir dari Channel News Asia.
Seperti yang kita ketahui bahwa Kudeta memicu aksi protes yang kemudian terjadi hampir di seluruh wilayah negara itu dan sudah ratusan orang yang setidaknya 862 meninggal dunia perihal situasi politik yang ada di Myanmar pada saat itu, data tersebut sesuai dengan data jaringan advokasi tahunan yang dilansir dari Reuters. Untuk itu terkait dengan sidang Suu Kyi perdana ini, sang pengacara telah memperkirakan bahwa persidangan akan selesai pada tanggal 26 Juli mendatang, seperti yang telah kami sampaikan sebelumnya.