off-press.org – Ukraina berhasil memadamkan kebakaran Pembangkitan Listrik Tenaga Zaporizhzhia. PLTN terbesar Eropa terbakar dikarenakan serangan dari Rusia pada hari Jumat, 4 Maret 2022 kemarin. Ukraina sendiri sempat tidak bisa memadamkan kebakaran ini dikarenakan oleh tim pemadam yang ditembak oleh pasukan Rusia. Akan tetapi tim damkar bisa mengakses PLTN Zaporizhzhia. Kebakaran ini terjadi dikarenakan pertarungan sengit antara Rusia dan juga Ukraina di dekat PLTN yang letaknya sendiri ada di Kota Enerhodarnya. Beberapa hari belakangan itulah, Rusia memang terus berusaha dalam merebut PLTN itu.
Dmytro Orlov, Wali Kota Enerhodar menyampaikan kalau kebakaran ini terjadi setelah pertarungan sengit antara pasukan Rusia dan Ukraina di dekat PLTN tersebut. Layanan Darurat Ukraina kemudian melaporkan bahwa kebakaran ini terjadi sekitar pada jam 2.30 waktu dini hari. Awalnya di gedung pelatihan PLTN Zaporizhzhia kebakaran dan kemudian melebar. Tentunya kepanikan ini sempat melanda pada saat juru bicara PLTN, Andriy Tuz menyatakan salah satu reaktor nuklir kebakaran. Reaktor itu ternyata tidak beroperasi pasalnya renovasi dan masih ada bahan bakar nuklir di bagian dalamnya.
PLTN terbesar Eropa terbakar, dimana para tim pemadam juga langsung diterjunkan ke lokasi namun sempat terhambat sebab ditembaki oleh pasukan Rusia. Mereka juga baru bisa memulai proses ketika pemadaman sekitar jam 5.20 dalam waktu setempat. Tepatnya satu jam kemudian, di jam 6.20 personil SES sukses memadamkan api berkobar di PLTN paling besar ada di Eropa itu. Setelah itu, pemerintah juga setempat setempat melaporkan kalau pasukan dari Rusia menguasai PLTN ini. Walaupun personil dari Ukraina ingin tetap memantau operasional di PLTN itu.
“Dikarenakan bombardir tidak berhenti musuh terhadap gedung-gedung dan unit di pembangkit listrik tenaga nuklir paling besar di Eropa,” ungkap Wali Kota Enerhodar Orlov, seperti yang dilansir dari Reuters. “PLTN Zaporizhzhia kebakaran,” sambung dilansir dari Reuters. Dimana, kepanikan setempat menimpa pada saat juru bicara PLTN, Andriy Tuz menyampaikan bahwa salah satu reaktor nuklir kebakaran. Tim pemadam langsung diterjunkan ke lokasi namun sempat kehambat sebab ditembaki oleh pasukan-pasukan di Rusia. Mereka juga baru bisa memulai proses dari pemadaman sekitar jam 5.20 waktu setempat.
Tepatnya pada satu jam, 6.20 personil SES sukses memadamkan api telah berkobar di PLTN paling besar yang ada di Eropa. Setelah itu pemerintah kemudian melaporkan kalau pasukan Rusia menguasai PLTN Zaporizhzhia. Walaupun seperti itu, personil Ukraina juga ingin tetap memantau operasional di bagian PLTN terbesar itu. Pemerintah Ukraina menyampaikan kalau personel lokal akan memastikan personel di PLTN Zaporizhzhia sesuai standar keamanannya tersebut. Kebakaran ini sendiri tidak memakan korban, seperti dilaporkan oleh layanan darurat Ukraina.
“Jam 6.20 waktu setempat kebakaran di gedung latihan PLTN Z di Enorhodar sukses dipadamkan dan tidak ada korban,” tandas pernyataan layanan darurat Ukraina seperti dilansir dari AFP. Ukraina sendiri sempat tidak bisa memadamkan kebakaran itu pasalnya tim dari pemadam kebakaran di tembak pasukan Rusia. Tapi kemudian tim damkar itu bisa mengakses PLTN Zaporizhzhia. Juru bicara dari PLTN, Andri Tuz mengaku bahwa dirinya tidak menyangka Rusia berani menyerang situs PLTN paling besar di Eropa itu.
Presiden, Volodymyr Zelensky menuding bahwa Rusia mau menebar teror nuklir dengan serangan tidak berhenti-henti ke PLTN paling besar di Eropa. “Saya tidak mengetahui seberapa jauhnya Putih bertindak,” tandasnya, seperti yang dilansir dari AFP. “Tidak ada yang percaya mereka menembak PLTN, kami harus memberhentikan perang saat ini. Jadi jangan tunggu bencana nuklir,” ungkapnya baru-baru ini, dikutip dari AFP.
“Nggak ada negara selain Rusia sempat menembak unit pembangkit listrik tenaga nuklir,” ungkap Zelensky seperti dikutip dari AFP. “Ini kali pertamanya pada sejarah kita, pada sejarah umat manusia,” tandas Zelensky. “Negara teroris ini tengah memakai teror nuklir,” ucap Zelensky seperti dikutip dari AFP. Seperti kita ketahui bahwa Rusia terus menyerang Ukraina dan belum ada perdamaian. Untuk itu, hingga detik ini belum ada kabar lebih lanjut lagi mengenai PLTN terbesar Eropa terbakar.