off-press.org – Baru-baru ini tim investigasi polisi Korea Selatan sudah menetapkan adanya enam orang tersangka Tragedi Itaewon. Dari adanya total itu, empat diantaranya adalah kepolisian. Atas tragedi Halloween di Itaewon itu, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol meminta maaf. Yoon sendiri berjanji bahwa akan menghukum keras para pejabat bertanggungjawab dan ketahuan ceroboh dalam menangani kerumunan masa perayaan Halloween sampai berbuntut kematian. Sedangkan, keenam tersangka itu adalah Anggota Kepolisian Metropolitan Seoul menguasai situasi halloween, Ryu Mi Jin.
Sedangkan, ada juga mantan kepala polisi Yongsan Lee Im Jae, dan dua pejabat tim intelijen Kantor Polisi Yongsan. Tak cuma itu saja, mereka yang menjadi tersangka, dimana Kepala Pemadam Kebakaran Yingsan Choi Seong Beom dan Kepala Distrik Yongsan Park Hee Young. “Kita sudah memeriksa 156 orang dan menetapkan enam orang tersangka,” ungkap juru bicara tim investigasi ketika melakukan konferensi per pada hari Senin, 07 November. Ryu Mi Jin dan Lee Im Jae didakwa sebab sudah melalaikan tugasnya.
Pejabat dari tim intelijen bahkan didakwa dengan adanya tuduhan penyalahgunaan wewenang, dengan adanya perusakan barang bukti dan kelalaian profesional membuat kematian. Korea Selatan bahkan telah mencopotkan Ryu Mi Jin dan Lee Im Jae dari jabatan mereka pada pekan lalu disebabkan dinilai sudah lalai pada saat menjalankan tugasnya. Lebih lanjutnya, Kim Dong Wook menyampaikan bahwa pihak berwenang Seoul akan mendakwa Park dan Choi dengan tuduhan kelalaian profesional mengakibatkan kematian. Sesuai temuan tim investigasi Lee sendiri sempat makan di sebuah restoran terdekat.
Dimana, restoran itu dekat Stasiun Itaewon, kemudian dia pergi sekitar jam 21.47 waktu setempat setelah menerima informasi tentang kerumunan. Lee sendiri tiba di Stasiun Noksapyeong sekitar sepuluh menit. Sayangnya, disebabkan lalu lintas padat di jalan utama Itaewon mengakibatkan Lee jadi memutar arah buat menuju lokasi kejadian. Dia baru turun sekitar 22.55 waktu setempat dan jam 23.05 dia tiba di lokasi kerumunan. Lee sendiri menghabiskan waktu setidaknya satu jam buat bisa mencapai di lokasi. Padahal, apabila dia berinisiatif buat jalan kaki cuma membutuhkan waktu sekitar sepuluh menit saja.
Maka dari itu dia ditetapkan sebagai tersangka Tragedi Itaewon. “Ryu dan Le didakwa disebabkan melalaikan tugasnya,” tandas Kim dilansir dari The Korea Herald, pada hari Senin 07 November 2022 kemarin. “Sedangkan pejabat tim intelijen didakwa atas penyalahgunaan wewenang, perusakan berupa barang bukti dan kelalaian dalam profesionalnya membuat kematian,” sambungnya. Dimana, dari adanya rekaman salah satu CCTV, setelah dia turun dari mobil, Lee terlihat berjalan santai. Gambaran ini tentunya dinilai tidak menunjukkan tanda urgensi dari dia.
Sedangkan saat dia tiba kondisi sudah sangat genting, mengingat bahwa tragedi Itaewon awal mulanya ketika penduduk mulai memadati kawasan Itaewon memakai kostum dengan tema horor. Mereka turut ramai-ramai memadati jalan menanjak dan bahkan semakin sempit di jam 22.20. Sedangkan, tiba-tiba ada orang jatuh dan menimpa massa yang ada dibawah. Kemudian mereka langsung panik hingga pada akhirnya pengunjung saling menginjak. Tim investigasi bahkan menuding Kantor Polisi Yongsan membuat laporan palsu mengatakan kalau Lee tiba di lokasi pada jam 22.20 waktu setempat.
Bahkan tim tidak menemukan Lee dalam memberikan instruksi pada kurun waktu 90 menit sejak meninggalkan restoran dan tiba di kejadian tersebut. Ryu sendiri ada di ruang pemantau telah ditentukan buat memantau kondisi. Ketika kejadian berlangsung, dia malah ada di kantornya. Sementara pejabat intelijen, tim investigasi menyampaikan kalau mereka membuat laporan berisikan meminta personel tambahan disebabkan khawatir kemungkinan adanya tragedi di Itaewon mengingat kerumunan semakin membesar.
Sesuai penemuan tim investigasi, dimana kepala intelijen malah meminta anggotanya buat menghapus adanya laporan awal dan rincian setelah tragedi Itaewon. Saat ini Korea Selatan sedang berduka setelah 156 orang dinyatakan meninggal dunia akibat kejadian Halloween di Itaewon pada tanggal 29 Oktober 2022 silam. Imbas dari kejadian itu pun, publik ramai-ramai memberikan kritikan kepada pihak kepolisian sebab mereka yang tidak sigap dalam menangani kerumunan tersebut terlepas dari adanya tersangka Tragedi Itaewon.