Off-press.org – Baru-baru ini, tren kamera analog kembali menjamur di kalangan anak mudawan. Semakin old fashion dan vintage semakin dianggap keren oleh kalangan muda, memotret dengan menggunakan analog mempunyai daya tarik tersendiri. Bagaimana tidak? sebab hasilnya sendiri tidak bisa dilihat langsung, melainkan harus melalui uji process di kamar gelap terlebih dahulu. Analog saat ini menjadi barang yang bisa dikatakan seksi jika dilihat anak mudawan. Seakan-akan mulai meninggalkan kamera digital, anak mudawan sudah mulai tertarik dan penasaran akan hal seperti analog, termasuk dengan kamera. Kalau misalnya menanyakan alasannya, pastinya banyak dong. Jika anda tertarik untuk membeli analog maka simak berikut ulasannya seputar deretan analog kekinian!.
Rekomendasi Kamera Analog Terbaik Untuk Anak Mudawan
Seperti kita ketahui bahwa pecinta fotografi tidak mungkin mampu terlepas dari kerennya analog kamera. Tidak hanya bentuknya yang cihuy saja, melainkan hasil jepretannya juga kelihatan lebih oke dari kamera digital sebab tidak dibatasi untuk besaran megapixelnya. Gambar yang tersimpan di dalam film rollnya pun tidak bakalan korup seperti halnya terjadi di dalam memori card. Kecuali akibat lembaran negatif di dalam film rollnya yang rusak parah. Kelebihan dari analog sendiri tidak hanya disitu saja, melainkan tidak adanya fitur menghapus dan auto fokus gambar di dalam analog justru memaksa sang fotografer buat bisa belajar lagi one shot one take. Tidak perlu lama-lama lagi berikut adalah rekomendasi kamera yang kami berikan :
Kamera utama ini adalah Nikon FE2, diterbitkan pada tahun 1983 dengan diproduksi antara tahun 1987 – 1983. Diterbitkan dengan warna krom dan hitam, jenis analog satu ini mempunyai kecepatan rana maksimal 1/4000 detik dengan kecepatan sinkronisasi flash dalam 1/250 detik. Buat jangkauan ISO/ASA mulai dari 12 mencapai 4000. Buat beratnya sendiri cuma 550 gram, cocok sekali buat hunting foto tanpa rasa capek. Lensanya sendiri bertipe AIS/AI/AFS. Buat harganya sendiri bervariasi mulai dari Rp. 1,7 juta hingga Rp. 2,4 juta.
Yashica Electro 35 G SN jenis kamera selanjutnya diterbitkan pada tahun 1976. Percaya atau enggak jika kamera ini dipakai oleh Peter Parker di dalam “The Amazing Spiderman” dipasangi oleh lensa fixed lens 45mm. Walaupun fokusnya masih harus dicari secara manual, Yashica Electro 35 G SN mempunyai fitur mengatur pencahayaan otomatis. Buat bodynya sendiri kecil tidak sebanding dengan beratnya yang lumayan lho!.
Diterbitkan pada tahun 1972 mempunyai desain ramping dengan memiliki dimensi 136 x 83 x 50 mm dan berat sekitar 510 gram. Pas banget nih buat anda yang sedang mencari jenis kamera dengan mempunyai berat ringan bisa memilih produk dari Olympus OM-1. Meskipun ukurannya kecil, namun kemampuannya tidak harus anda ragukan, karena kamera ini memiliki jangkaun ISO 25-1600 dengan shutter speed mencapai 1/1000 detik. Kamera Olympus OM-1 mulai dibandrol dar Rp. 1,9 juta keatas. Jika anda tertarik untuk membeli Olympus OM-1 segera kunjungi toko terdekat!.
Minolta SR-T 101 dibandingkan dengan analog kamera lainnya, Minolta SR-T 101 termasuk pionir di kalangan SLR 35mm. Kamera Minolta SR-T 101 ini diproduksi selama 10 tahun, walaupun diterbitkan paling awal, jenis kamera ini mempunyai jangkau ISO/ASA cukup luas, dari mulai 6-6400. Sementara buat shutter speed dan sinkronisasi flash nya saja hampir sama halnya seperti jenis kamera lainnya yakni 1/60 detik dan juga 1/100 detik. Buat harganya mulai dari Rp. 1,85 juta hingga mencapai Rp. 2,4 juta. Minolta SR-T 101 mempunyai berat sekitar 560 gram.
Jenis kamera analog terakhir adalah Ricoh KR-5 yang diterbitkan pada tahun 1978. Lensa standarnya mempunyai bukaan maksimum f/2.2 dengan memiliki vokal 55mm. Kamera ini mempunyai kecepatan rana 1/8 detik mencapai 1/500 detik. Ricoh KR-5 dibanderol sekitar Rp.1,8 juta namun ada juga yang menjualnya dibawah satu jutaan lho!. Ricoh KR-5 menyala dengan dua baterai oksida perak 1.5v. Apakah anda tertarik untuk membelinya?