off-press.org – Seperti kita ketahui bahwa pada hari Senin, 5 September 2022 kemarin telah terjadi gempa di Sichuan China pada siang hari waktu setempat. Dengan mempunyai kekuatan sebesar 6,8 M mengakibatkan puluhan orang meninggal dunia dikarenakan gempa sangat besar itu. Korban akibat gempa yang ada di Provinsi Sichuan China sampai sekarang mencapai hingga 82 orang pada hari Kamis, 8 September 2022 kemarin. Sebanyak 46 orang meninggal dunia di Prefektur Ganzi seperti dilansir dari media pemerintah China CCTV.
Sedangkan, untuk 36 orang lainnya meninggal dunia di Kota Ya’an, tidak cuma itu saja bahkan lebih dari 270 orang mengalami luka-luka dan 35 lainnya masih dalam pencarian. Untuk itu, layanan cuaca nasional melaporkan kalau lokasi gempa akan diguyur hujan pada hari Kamis 8 September 2022 dan pada hari Jumat 9 September 2022. “Sejak kondisi geologis gempa di dasarnya rapuh, hujan bisa mengakibatkan longsor,” ungkap pernyataan badan itu.
“Area lokal harus waspada mengenai bencana kedua,” sambungnya, Kamis 8 September 2022 kemarin. Tentara Pembebasan Rakyat China atau PLA, layanan pemadam kebakaran, dan termasuk kepolisian paramiliter diketahui bahkan perlu mengerahkan lebih dari 10.000 pekerja ke dalam area-area itu. Sedangkan, penyelamat perlu menghadapi banjir bandang dan termasuk area longsor di daerah-daerah gempa.
Kedua bencana ini tentunya mengakibatkan para penduduknya perlu dialokasikan dari kediaman mereka mengalami hancur. Pada pengungsian itulah, penduduknya harus diungsikan memakai tandu dan tali. Sesuai berita yang diedarkan oleh People’s Daily, 22 ribu orang lebih diungsikan ke 124 pos pengamanan yang ada di Ya’an dan Ganzi. “Kita secara cepat memakai tali buat membentuk tangga,” tandasnya. “Ketika kali pertama kita menyeberangi sungai, air hingga dengkul dan paha,”tandasnya.
“Hendak tiba di lokasi aman, banjir bandang sudah sepinggang,” ujarnya. Tidak cuma terjadinya gempa di Sichuan China saja, melainkan gempa susulan lainnya menimpa di daerah lain yang ada di China. Gempa Sichuan sendiri mempunyai magnitudo 6,8 dan dengan kedalaman 16 kilometer dari permukaan bumi. Sesuai dengan informasi diterima dari Pusat Jaringan Gempa Bumi China, setelah gempa bumi yang terjadi kali pertama di Sichuan ada juga susulan terjadi di kota Ya’an, dekat Luding.
Gempa di Yaan, China mempunyai kekuatan jauh lebih kecil dengan magnitudo 4,2. Penduduk berada di daerah lumayan jauh dari Provinsi Sichuan bahkan ikut merasakan adanya getaran gempa-gempa itu. Lantas, daerah mana sajakah ikut merasakan gempa terjadi? Yakni diantaranya adalah Xian, Changsha, Shaanxi, dan termasuk di Guizhou turut merasakan gempa. Para petugas penyelamat berusaha mengevakuasi lebih dari 200 orang mengalami terjebak di zona yang terdampak akibat gempa ini.
Mereka yang ikut terjebak yakni diantaranya adalah puncak gunung, hutan hijau, dan termasuk Hailuogou yang merupakan sebuah tempat wisata sangat populer dikenal dengan gletser. Petugas-petugas penyelamat berusaha buat membuka ruas jalanan mengalami terblokir buat menjangkau mereka semua. Sedangkan, petugas juga harus menyalurkan pasokan makanan kepada penduduk mengalami terdampak gempa bumi. Aliran-aliran air, listrik, baik itu telekomunikasi di wilayah Luding, pusat gempa yakni di Provinsi Sichuan China bahkan rusak parah.
Kerusakan bangunan bahkan terjadi dengan adanya rincian empat hotel mengalami kerusakan, 13.010 rumah penduduk rusak, 243 kediaman penduduk mengalami ambruk, hingga ratusan kediaman menjadi penginapan home stays juga ikut rusak disebabkan gempa bumi itu. China melaporkan kalau tiga susulan gempa dengan magnitudo 3 sepanjang hari Rabu 7 September 2022 di lokasi pusat gempa bumi sebelumnya itu. Akibatnya, 21 ribu dievakuasi di area juga rentan mengalami tanah longsor, baik itu terkena reruntuhan bangunan.
Salah satu wanita selamat dari kejadian bencana ini sempat menceritakan kondisinya kepada awak media bahwa dirinya terjebak selama lima jam di sebuah hotel yang mengalami runtuh akibat gempa bumi di sebuah kota Moxi. “Saya pasrah, kepala tersangkut di dua rongga, kaki tertimpa meja,” ungkapnya dilansir dari Red Star News. “Cuma bisa bersandar di satu posisi, pasrah nasib saya,” tuturnya terkait gempa di Sichuan China.