Off-press.org – Drama Korea Snowdrop memang sempat memunculkan kontroversi. Yang mana, drama ini sendiri telah tayang sejak 2021 lalu. Diketahui, bahwa drama Jisoo BlackPINK dan Jung Hae In yang mendapatkan kecaman dari berbagai pihak. Sebelumnya itu, muncul dengan petisi yang meminta penayangan Snowdrop yang diklaim akan dihentikan dan munculkan petisi untuk tutup JTBC. Petisi yang dilayangkan kepada Blue House (kantor Kepresidenan) tersebut untuk mendapatkan tanda tangan lebih dari 200 ribu orang.
Dimana mereka kini telah memberikan menyoroti untuk penggambaran yang jumlahnya dengan karakter yang telah dianggap tidak tepat. Pemeran utama perempuan yang dianggap akan kekeliruan saat menyelamatkan mata dari gerakan pro demokrasi. Petisi juga telah membahaskan soal lagu yang telah diputar dalam salah satu sebuah adegan. Dalam adegan itu, sebuah lagu telah bersejarah yang telah melambangakn gerakan pro demokrasi pun telah diputar.
Hal ini merupakan membuat sejumlah netizen yang tidak nyaman. Hal ini ternyata berpengaruh pada keputusan pihak sponsor untuk menghentikan kerjasama dengan Snowdrop. Pihak P&J Group memutuskan dengan cara mundur setelah sebelumnya dalam setuju menjadi salah satu dari tiga sponsor besar untuk dramanya ini. Setelah itu, JTBC telah mengumumkan bakal menayangkan 3 episode langsung untuk pekannya itu.
Hal tersebut telah dilakukan untuk telah mengurangi kesalahpahaman dan telah menegaskan kalau ternyata drama Snowdrop sama sekali tidak untuk melakukan distorsi bersejarah. Namun terlihat publik masih untuk mengungkapkan kekecewaannya terhadap stasiun TV yang telah menayangkan drama Snowdrop. Saat ini giliran JTBC yang sudah menjadi sasaran petisi dari publik.
Pernyataan JTBC yang Belum Redakan Kontroversi dengan Imbas Petisi untuk Tutup JTBC
JTBC sendiri sudah memberikan pernyataan demi bisa meredakan kontroversi yang berseteru terus-terusan dimana imbasnya muncul petisi untuk tutup JTBC. Pihak dalam mengajukan akan gugatan bersama kepada JTBC dan untuk melayangkan petisi kepada Blue House untuk menutup stasiun TV tersebut. House supaya pemerintah bisa dengar kan lebih baik suara dari banyak publik. Saat ini semua petisi untuk ditandatangani oleh 25 ribu orang. Publik juga telah menyebut untuk JTBC merusakan akan perusahaan penyiaran anti konstitusional karena sudah menyiarkan Snowdrop.
Berdasarkan petisi, Snowdrop juga telah dianggap untuk melakukan distorsi sejarah serat telah meremehkan sebuah gerakan demokrasi di masa itu. Namun hingga kini, pihak dari JTBC maupun Blue House masih belum mengenai berkomentar mengenai kemunculan petisi. Memang pada pernyataan dari JTBC sendiri telah mengatakan kalau Snowdrop tidak ada unsur distorsi yang bersejarah sehingga belum mampu meredakan kontroversi.
Namun malah telah menambahkan sebuah bahan bakar ke dalam api kontroversi hingga bisa memunculkan sebuah petisi di papan buletin Blue House supaya menutup JTBC. Sebelum adanya kemunculan petisi tersebut JTBC yang telah menuliskan pernyataan resmi bahwa kontroversi sejarah bakal diselesaikan dalam penjelasan setiap episodenya. Sehingga pihak JTBC ternyata tetap telah menayangkan Snowdrop dengan perilisan 3 episode sekaligus untuk penayangan, supaya agar kesalahpahaman untuk cepat selesai.
Namun di berbagai pernyataan JTBC didalam sebuah upaya untuk meredakan kemarahan publik gagal tetapi malah bisa tingkatyakan kemahana banyak semua orang. Banyak juga netizen yang bersatu mengajukan sebuah gugatan bersama dengan perusahaan dan penyiaran serta beberapa bahan memulai petisi Blue House untuk menutup JTBC. Petisi juga sudah ditandatangani dengan 25 ribu dan terus bertambah.
Netizen telah menduga bahwa perusahaan untuk penyiaran tersebut yakni perusahaan anti konstitusional sehingga bisa minta supaya JTBC bisa untuk ditutup. “Kami tidak membutuhkan saluran siaran seperti ini,”. “Mereka sangat keras kepala untuk tetap menjalankan Snowdrop,”. “Saya juga menandatangani petisi,” seperti yang dilansir dari sumber berita Pikiranrakyat.com. Bahkan di komunitas secara online banyak yang menandatanganinya yang ingin ditutup karena banyak juga yang sudah menyetujui dan menandatanganinya.
Hal ini mungkin saja pernyataan dari JTBC sendiri tidak adanya unsur yang dikontroversikan dari sebuah dramanya. Seperti pernyataan mereka di kolom komentar berikut. “Mereka juga merilis sebuah drama romantis komunisme Cina setelah Snowdrop, jadi kita harus menghentikan perusahaan ini,”. “Saya menandatangani juga!”. “Saya akan mendukung penutupan juga.”. Itulah seputar petisi untuk tutup JTBC yang merupakan buntut dari drama Snowdrop.