off-press.org – Terkini, kelompok suporter Arema, Aremania memperkirakan tentang total korban jiwa tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang. Jauh melebihi data resmi dikeluarkan oleh pemerintah, dimana mereka turut membentuk tim pencari fakta buat menggali data sebelumnya. Atas korban Kanjuruhan ini, dimana Dadang Indarto perwakilan Aremania menyampaikan bahwa dari penemuan awal dimiliki oleh organisasinya bisa lebih dari 200 orang. Dadang mengatakan kalau angka ini merupakan penemuan awal setelah pihaknya menerima informasi dari Aremania Malang Raya dan juga sekitarnya.
Sebagian dari bagian korban meninggal, mereka langsung dibawa rekannya buat pulang ke daerahnya setelah kejadian. Mereka tidak sempat dibawa ke rumah sakit, saat ini Aremania bahkan membentuk tim Independen pencari fakta, bertugas buat mengumpulkan data-data kematian korban dari semua daerah. Dia meminta pemerintah buat transparan pada menyampaikan kalau data sebenarnya kepada publik. Hingga saat ini belum ada pernyataan dari pihak lain mengenai pernyataan Aremania tentang korban meninggal. Karena sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Malang mengatakan kalau total korban jiwa 125.
“Kalau data dikeluarkan pemerintah saat ini 125 meninggal dunia,” tandas Dadang di Malang, pada hari Senin 03 Oktober 2022 kemarin dilansir dari CNN Indonesia.com. “Kita memperkirakan lebih dari itu, menurut perkiraan diatas 200,” ucap Dadang. “Sebab banyak jenazah dibawa pulang, di Probolinggo ada 7, di Pasuruan 3, dan bisa lebih,” ucap Dadang seperti yang dilansir dari CNN Indonesia.com. “Membentuk tim Aremania Pencari Fakta,” tandas Dadang mengenai korban Kanjuruhan. “Nantinya disinkronkan, komunikasi antar daerah bukan cuma di Malang,” sambungnya.
“Kita akan komunikasi antar daerah bukan cuma di Malang Raya doang,” tandas Dadang. “Dari Banyuwangi, Madiun, Blitar, Pasuruan, Jombang, dan Kediri,” tandasnya. “Kita memaklumi data, itu dipublish ini bukan cuma kasus sepak bola Indonesia,” sambung Dadang, dilansir dari CNN Indonesia.com. “Melainkan menunjukkan lemahnya negara melindungi rakyatnya,” tandasnya, Senin 03 Oktober 2022 kemarin. Sebelumnya, disebutkan kalau ada 127 maupun 131 orang korban meninggal dunia, namun belakangan disebutkan perbedaan angka itu disebabkan ada nama ganda.
Tawaran Masuk Polisi Buat Korban Dikritik
Terlepas dari itu, dimana pengamat ISESS Bambang Rukminto menilai kalau tawaran Listyo Sigit Prabowo tidak proporsional dan terasa kurang mendidik. Bambang menegaskan kalau sampai sejauh ini jauh lebih penting untuk polisi yakni secepatnya mengusut tuntas penyebab utama dari Insiden maut di Stadion Kanjuruhan. Menurutnya, karena lebih jauh melegakan keluarga korban kalau dibandingkan penawaran masuk ke dalam polisi. Bambang bahkan mengingatkan kalau tidak kalah penting yakni memastikan rekrutmen polisi bisa berjalan profesional bukan didasari dari rasa belas kasih semata saja.
“Karena paling pentingnya sekarang mengusut tuntas dari akar permasalahan penyebab kematian 125 orang suporter Arema di tragedi Kanjuruhan ini,” sambung Bambang. Seperti diketahui bahwa, Listyo sempat bertakziah ke rumah salah satu korban meninggal dunia dari tragedi Stadion Kanjuruhan. Dia mengatakan secara langsung duka cita mendalam dan menawarkan anak korban buat masuk kepolisian. “Kalau masuk polisi mau nggak?,” tanya Listyo, dilansir dari CNN Indonesia.com. Ada juga tragedi Kanjuruhan, setidaknya 125 orang tercatat meninggal dunia versi pemerintah.
Sedangkan data versi Posko Postmortem Crisis Center pada hari Selasa, 04 Oktober 2022 kemarin pada jam 02.00 WIB ada korban 133 meninggal dunia sudah teridentifikasikan. Dan pihak Aremania mewakilkan suporter menduga kalau korban meninggal dunia lebih dari 200 orang. Diketahui, ribuan suporter Persebaya Surabaya, Bonek menggelar doa bersama-sama dengan menyalakan lilin solidaritas buat Aremania dan juga Aremanita menjadi korban di tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang pada tanggal 01 Oktober 2022 kemarin sore.
“Kita prihatin terhadap tragedi 01 Oktober 2022 di Kanjuruhan, tragedi kemanusiaan bukan tragedi biasanya,” tandas salah satu perwakilan dari Bonek. Dia meminta kepada ribuan Bonek buat hadir menundukkan kepala, memberikan penghormatan kepada seratusan lebih Aremania sudah mendahului mereka. “Mari teman-teman tundukan kepala sejenak buat menghormati saudara sudah mendahului kita,” tandasnya dilansir dari CNN Indonesia.com. Sedangkan korban Kanjuruhan sampai detik ini belum diketahui berapa jumlah pastinya.