Off-press.org – Heboh, sebuah tangki kilang minyak kebakaran hebat hingga menimbulkan suara dentuman yang keras di wilayah penduduk sekitar. Melansir dari sumber Kompas.com, menyebutkan bahwa kebakaran tangki Pertamina Cilacap, Jawa Tengah, sudah terlaporkan sejak Sabtu, 13 November 2021 kemarin. Pada pukul 20.00 WIB, warga yang tinggal di sekitar kilang minyak pun merekam serta mengunggah kobaran api yang melahap kilang minyak hingga menyebabkan langit berwarna terang.
Kobaran api dan asap yang semakin menunjukkan tanda kebakaran hebat itu pun langsung menjadi salah satu topik pembicaraan hangat di Indonesia. Lantas, bagaimana kronologi yang sebenarnya terjadi? Dan apa saja pembahasan publik tentang kebakaran tangki minyak yang sudah ke beberapa kali di Cilacap itu? Mari simak terus artikelnya hingga selesai!
Kronologi Faktual Kebakaran Tangki Pertamina Cilacap
Nicke Widyawati, selaku Direktur Utama PT Pertamina, mengatakan bahwa kini pihaknya sudah ikut mengamati sebuah insiden kebakaran yang terjadi di salah satu tangki minyak milik Pertamina. Sebagaimana yang kita tahu, bahwa kebakaran tersebut terjadi di tangki Cilacap, jawa Tengah. Kebakaran tangki minyak terjadi semalaman dan sempat menjadi sorotan publik karena kobaran api sulit untuk dipadamkan. Ia mengungkapkan, bahwa api pertama sempat membuat heboh warga sekitar dan sudah direkam. Sehingga, PT Pertamina mengetahui tentang penyebab yang dialami.
Laporan kebakaran diterima oleh petugas terkait, pada pukul 20.00 WIB. Dan api baru bisa di padamkan, pada pukul 23.05 WIB. Ketika api pertama sudah padam, terjadi kendala yang menyebabkan form terbuka dan api kembali berkobar. Sehingga, petugas pemadam kebakaran pun harus melakukan sebuah siasat untuk kembali memadamkan api kedua.
“Dari semalam pukul 23.05 WIB, itu api sebenarnya sudah dipadamkan oleh petugas kebakaran sekitar 80 menit. Namun saat api berhasil dipadamkan, justru terdapat salah satu form terbuka, sehingga api kedua pun muncul. Maka dari itu, pihak pemadam kebakaran melalui konfirmasi kami sudah melakukan siasat fire fighting hingga pagi hari agar api tidak semakin membesar dan menyambar tangki minyak lainnya,” ujar Nicke secara konferensi pers yang dilakukan secara virtual, kami lansir dari sumber Kompas.com, pada Minggu, 14 November 2021.
Untuk menangani api kedua, pemadam kebakaran mengaku sempat mengalami kewalahan karena kondisi kobaran api yang lebih dahsyat dibandingkan api pertama. Bahkan, strategi fire fighting yang mereka lakukan membutuhkan waktu ekstra dan baru selesai, pada pagi hari, Minggu, 14 November 2021. Di kesempatan yang sama, Djoko Priyono, selaku Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional, mengatakan bahwa api yang muncul di tangki 36T102 sudah sepenuhnya dipadamkan oleh pemadam kebakaran sejak Minggu pagi.
Walaupun membutuhkan waktu semalam, namun akhirnya kondisi api sudah mulai berhasil dihentikan. “Kami sudah mendapatkan laporan informasi oleh tim terkait tentang kondisi yang sedang terjadi disana. Bahwa saat ini, insiden penanganan sudah dilakukan secara langsung oleh tim 102. Karena siasat dan strategi yang dilakukan sangat cepat, alhasil kebakaran tangki sudah sepenuhnya dipadamkan secara total, tepat pukul 10.45 WIB, setelah membutuhkan beberapa waktu ke depan untuk menunggu informasi pasti, akhirnya kami mengkonfirmasi bahwa keadaan tangki minyak sudah aman pada 09.15 WIB,” ujarnya.
Terkait penanganan karena kebakaran, PT Pertamina Persero sudah melakukan sejumlah strategi pemadaman karena munculnya kendala api kedua. Adapun strategi yang dimaksud, adalah sebagai berikut:
- Penyekatan tangki minyak yang telah terbakar agar api tidak menyambar ke tangki minyak sekeliling.
- Pengendalian fluida untuk tangki 36T102 langsung dilakukan oleh petugas dan dibantu oleh petugas pemadam kebakaran untuk menyematkan ramper ke tangki lainnya.
- Cooling atau proses pendinginan langsung diberikan untuk tangki yang telah terbakar dan tangki-tangki lainnya agar tidak terjadi kembali kebakaran yang diakibatkan suhu menaik drastis.
Tidak berhenti disitu saja, Djoko juga sudah menjelaskan bahwa kegiatan pemadaman yang sudah dilakukan oleh Pertamina berdasarkan kerja sama dengan pemadam kebakaran adalah strategi tepat untuk mencegah kerusakan lingkungan. “Kemudian kami memutuskan untuk melakukan beberapa strategi. Strategi ini harus kami lakukan demi mengantisipasi pencemaran lingkungan di wilayah penduduk sekitar. Kami, yang dibantu oleh petugas pemadam kebakaran, harus stand by peralatan penanganan lolosan minyak di holding bust,” ujar Djoko seputar kronologi kebakaran tangki Pertamina Cilacap.