off-press.org – Korban banjir di Seoul saat ini terpantau bertambah menjadi 16 orang hilang dan meninggal dunia. Hal ini termasuk kawasan di pusat dan termasuk kawasan timur Korea Selatan beberapa waktu yang lalu. Sehari sebelumnya, dimana korban meninggal dunia karena banjir di Ibu Kota Korea Selatan dan daerah lainnya mencapai tujuh orang. Seperti kita ketahui bahwa sebanyak sembilan orang meninggal dunia karena banjir bandang ini, dan lima orang lainnya ada di Seoul, tiga lainnya dari Provinsi Gyeonggi dan satu orang di Provinsi Gangwon.
Presiden Yoon minta maaf atas nama pemerintah atas gangguan dan kematian dikarenakan hujan lebat. Yoon mendesak kepada pemerintah pusat agar memberikan lebih banyak bantuan lagi, baik itu keuangan dan personel kepada pemerintah daerah, kota buat mempercepat penyembuhan. Yoon menyatakan perbaikan secara signifikan kepada sistem manajemen banjir yang ada di Korea Selatan ini. Termasuk dengan membangun banyaknya kembali tangki-tangki hujan.
Selain itu terowongan dan meningkatkan teknologi prediksi banjir di Seoul, termasuk mengutip tantangan berkembang ditimbulkan oleh peristiwa cuaca yang ekstrim. Setidaknya, Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan menyebut bahwa para pekerja sudah selesai menyembuhkan lebih lebih dari 90 persen dari adanya 2.800 rumah, bangunan, jalanan dan fasilitas-fasilitas lainnya ada di daerah ibu kota sudah diprioritaskan pada rencana pemulihan secara darurat.
“Benar kalau (curah hujan) merupakan cuaca tidak normal,” sambung Yoon. “Namin setidaknya kita sudah sampai ada di titik dimana tidak bisa lagi menyebut sebagai cuaca abnormal menjadi abnormal,” ungkapnya, pada hari Selasa 9 Agustus 2022 kemarin. “Kita dapat melihat level baru kapanpun,” sambung Presiden Yoon. “Kita juga harus membangun respon jadi siap menghadapi kondisi jauh lebih buruk dari yang kami bayangkan,” ucap Yoon.
Setidaknya, hampir 3.000 pegawai pemerintah termasuk pemadam kebakaran dan personil kepolisian dan puluhan ekskavator, truk sampah sudah diserahkan pada upaya penyembuhan. Militer secara terpisah sudah turun sekitar 1.300 tentara dan sebagian diantaranya terpantau membersihkan puing-puing dan menyelamatkan berbagai macam perabotan di daerah banjir yang ada di Kota Seoul Selatan. Diantara sembilan korban, setidaknya ada tiga orang meninggal diketahui terjebak di apartemen semi basement mereka terendam oleh banjir.
Dimana mereka dikenal menjadi banjir menurut kementerian, sedangkan laporan lokal menyebut bahwa korban-korban banjir ini merupakan ibu, remaja dan bibinya. Korban lainnya meninggal ketika mereka memindahkan pohon tumbang ke dalam trotoar dan diyakinkan tersengat listrik. Satu orang lagi meninggal dunia setelah tanah longsor yang diketahui mengubur kediamannya di sebuah pegunungan yang ada di Provinsi Gangwon tersebut.
Tepatnya pada hari Selasa, 9 Agustus 2022 kemarin Presiden Yoon mengunjungi banjiha mengaku kalau penduduk Korea Selatan menderita karena banyaknya kerusakan akibat banjir bandang ini. Melalui pertemuan inilah, dimana pemerintah secara terpisah mengatakan kepada pejabat agar memberikan perhatian secara khusus kepada semuanya yang memang rentan. Akumulasi curah hujan di Kota Seoul sendiri diketahui sejak hari Senin tengah malam sudah mencapai 525 mm di jam 7 pagi tepatnya pada hari Rabu 10 Agustus 2022.
Menurut KMA atau Admin Meteorologi Korea dengan banyaknya perkirakan, di Kabupaten Yangpyeong curah hujan totalnya mencapai hingga 532,5 mm. KMA turut memprediksi kalau hujan akan terus berlanjut di sebagian besar negara Korea Selatan. Apalagi, di Provinsi Chungcheong, badan tersebut memprediksi kalau curah hujan secara bertahap bisa mereda di bagian daerah Provinsi Gangwon dan Ibu Kota Seoul.
Mengenai hal ini, Korea Utara sendiri memberikan peringatan hujan lebat di semua daerah selatannya. Anjuran ini juga dikeluarkan buat daerah di provinsi barat daya Hwanghae Utara, Selatan dan buat sebagian selatan Provinsi Gangwon timur, termasuk perbatasan Kaesong. Untuk itu, masih belum ada informasi kembali mengenai banjir di Seoul yang saat ini sudah memakan banyak orang hingga meninggal dunia dan mengalami luka-luka akibat banjir bandang tersebut.
Baik itu fasilitas seperti jalanan, gedung-gedung mengalami kerusakan, karena hujan deras sendiri sudah terjadi sejak hari Selasa 9 Agustus 2022 kemarin di Seoul yang merupakan ibu kota Korea Selatan.